Manfaat IoT Untuk Bisnis 

IoT atau Internet of Things diprediksi akan semakin luas penggunaannya untuk bisnis pada 2027. Sementara sekarang ini, popularitasnya terus naik seiring manfaat positif dalam peningkatan bisnis. Manfaat IoT untuk bisnis misalnya mencakup penurunan biaya operasional, wawasan belanja konsumen baru hingga deteksi peluang bisnis tertarget. Di samping dampak positifnya, IoT juga dinilai memiliki resiko negatif yang perlu diwaspadai. 

IoT
IoT

Keuntungan IoT bagi Bisnis Modern

IoT telah digunakan oleh sejumlah bisnis termasuk toko ritel dalam manajemen pemasaran, produk dan pelanggan. Banyak pihak berhasil menyoroti dampak positif yang sekiranya mampu diberikan IoT bagi bisnis. Khususnya bisnis digital dan bisnis modern yang memerlukan kecepatan proses dan akurasi data. 

Penghematan Biaya Operasional Perusahaan

Keutamaan yang dihadirkan teknologi ini, salah satunya, menghilangkan alur kerja konvensional yang memakan waktu dan biaya. 

Penerapan IoT untuk mengoptimalkan alur kerja serta meringkas waktu proses disinyalir memberi penghematan terhadap biaya operasional perusahaan. Dengan menerima informasi secara real time dari perangkat yang terhubung, perusahaan tidak terlalu banyak menggunakan tenaga staf untuk menjalankan proses tugas tertentu. Salah satunya dalam penentuan posisi barang di toko ritel. 

Meningkatkan Produktivitas Kerja menggunakan IoT

Perangkat IoT yang diterapkan dalam manajemen perusahaan menghasilkan aliran input data secara real time yang berdampak pada pengambilan keputusan cepat oleh perusahaan. IoT dipakai untuk memonitor kerja dan kinerja staf lapangan, memberikan laporan terhadap anomali mesin produksi, dan mendeteksi adanya kesalahan dalam sistem sehingga perusahaan mendapat insight yang nantinya dikelola untuk keputusan bisnis. 

Pengalaman Pengguna Baru

Penerapan IoT tidak hanya menciptakan rangkaian kerja baru yang lebih efisien tetapi juga memberikan pengalaman manajemen, pengalaman belanja dan pengalaman produksi tahap lanjut. Sebagai contoh, IoT dapat membantu pelanggan menemukan produk lebih cepat di sebuah toko ritel. Pada saat yang sama, IoT juga memberikan pasokan data pelanggan kepada perusahaan hanya dengan mendeteksi perangkat smartphone pengguna. 

Menciptakan Wawasan Bisnis

Modernisasi struktur bisnis dapat memanfaatkan IoT. teknologi ini mampu memberikan wawasan bisnis kepada perusahaan tanpa melibatkan intervensi manusia. Semua data dapat diambil berdasarkan sensor termasuk data lokasi. Dengan demikian, perusahaan mengevaluasi data dalam jumlah yang lebih besar lalu membuat berbagai keputusan bisnis yang relevan. 

Memperkuat ROI

Dengan mengotomasi sejumlah proses kerja dan memberikan wawasan komprehensif maka perusahaan seharusnya mampu meningkatkan ROI dalam kampanye bisnis. Pertama, IoT memberikan data real-time yang mana perusahaan tidak menggelontorkan terlalu banyak dana. Pembiayaan kemudian difokuskan pada strategi bisnis yang memerlukan kesadaran manusia seperti penetapan strategi dan pengambilan keputusan. 

Melalui penghematan biaya terhadap proses kerja menggunakan IoT maka perusahaan hanya perlu memikirkan biaya yang dikeluarkan dari aspek lain. Dengan demikian, skor yang perlu dicapai dalam ROI lebih rendah daripada menggunakan kerja manual. 

Kekurangan IoT bagi Bisnis dan Perusahaan

IoT termasuk teknologi yang masih baru. Karenanya, masih banyak celah yang perlu jadi pertimbangan sebelum bisnis anda menggunakannya. Beberapa kelemahan IoT tersebut mencakup:

Keamanan Data

Karena sedang dalam tahap pengembangan, IoT belum punya protokol yang kuat. Ada keraguan terhadap penggunaannya mengingat serangan siber, peretasan data dan sebagainya khususnya dalam industri sensitif seperti keuangan dan kesehatan. 

Kompleks

Beberapa penerapan IoT masih terlalu kompleks dan butuh penyederhanaan. Kompleksitas alur kerja dapat membuat kesalahan dalam mata rantai pelaporan. Jika data yang berasal dari IoT keliru sejak awal maka dampaknya terhadap keputusan yang diambil pun salah. 

Masalah Konektivitas

Perangkat IoT masih sangat bergantung pada sistem koneksi dan daya yang ada. Misalnya internet. Jika terjadi masalah pada sumber koneksi, down misalnya, maka IoT tidak akan bekerja. Masalah ini masih terus dikembangkan dioptimalkan agar IoT mampu bekerja secara mandiri tanpa harus bergantung terus-menerus pada daya yang ada sekarang. 

Kompatibilitas

Belum semua perangkat sudah dapat terintegrasi ke IoT. Inilah masalahnya, namun dapat dipahami sebab IoT masih dalam mode pengembangan. Karena adanya masalah tersebut maka perusahaan harus memilih perangkat mana yang dapat digunakan dan mana yang masih harus dijalankan tanpa IoT. 

Dengan adanya penilaian terhadap kelemahan IoT maka pengguna perlu membandingkan dengan manfaat IoT untuk bisnis mereka. Jika kelemahannya dapat teratasi maka penggunaan IoT akan meningkatkan performa bisnis.